Mitrterkini.com, Dayun, Siak – Ironi kembali terjadi di ruas Jalan Lintas Perawang–Buton. Baru beberapa bulan diperbaiki akibat longsor, kini jalan di Kilometer 55 Kampung Sawit Permai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, kembali mengalami kerusakan serius. Pinggir jalan longsor, bahu jalan berlubang, hingga aspal terkelupas dan amblas. Diduga kuat pekerjaan kontraktor sebelumnya hanya asal jadi tanpa memperhitungkan kualitas dan ketahanan.
Parahnya lagi, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Riau, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dinilai lemah dalam melakukan pengawasan di lapangan. Akibat dugaan kelalaian ini, nyawa pengguna jalan kini terancam setiap saat.
Pantauan awak media pada Selasa (23/09/2025), kondisi jalan tampak mengenaskan. Lubang besar dan longsor menghantui pengendara roda dua maupun roda empat. Warga menuding pengerjaan sebelumnya hanyalah proyek setengah hati.
Anton, warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi, meluapkan kekecewaannya. “Jalan ini sudah sangat memprihatinkan. Jangan tunggu ada korban jiwa baru pemerintah dan kontraktor bergerak. Sudah ada kecelakaan di sini, ada yang jatuh, luka-luka, dan kendaraan rusak. Kalau nyawa melayang, siapa yang bertanggung jawab? Ini jelas akibat kelalaian BPJN Riau dan kontraktor,” tegasnya.
“Ia menambahkan, jika jalan ini ambruk total, akses vital antar kabupaten akan lumpuh, roda ekonomi masyarakat pun terancam macet. “Jangan lagi proyek dikerjakan asal-asalan. Kami mendesak BPJN Riau turun langsung dan kontraktor pelaksana harus bertanggung jawab penuh,” ujarnya dengan nada keras.
Sementara itu, saat awak media mencoba mengonfirmasi Putra, salah satu kontraktor pelaksana proyek perbaikan sebelumnya, hanya jawaban singkat yang diterima. “Waalaikumsalam, secepatnya ini mau dikerjakan, Bang,” balasnya dingin melalui WhatsApp.
Jawaban singkat kontraktor ini justru menambah kemarahan warga. Mereka menilai kontraktor tidak serius menanggapi kerusakan yang berulang kali terjadi di ruas jalan nasional tersebut.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan bobroknya kualitas pengerjaan proyek jalan di bawah pengawasan BPJN Riau. Warga pun kini menuntut bukti nyata, bukan lagi janji manis dan perbaikan tambal sulam yang berujung sia-sia.
(Red).