Mitraterkini.com, Dayun – Beredarnya berita Media online Diduga kepala Desa (kades) Banjar Seminai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Berinisial S A, ” Bermain ” Dana Desa (DD) TA 2024, Diduga Anggarannya Tidak Direalisasikan alias Fiktif dirinya Korupsi Dana Desa (DD) tahun 2024, Penghulu Kampung Banjar Seminai Siti memberikan Klarifikasi, rabu (03/09/2025)
Penghulu Kampung Banjar Seminai Hj Siti Aminah diruang Kerjanya menyampaikan, “Karena ada oknum media online yang memberitakan kalau kami Korupsi Dana Desa (DD) tahun 2024, tapi maksud saya dimana letak yang kami korupsi, apalagi saya juga mengerti sanksi yang akan saya terima ketika saya korupsi.
” Tahun 2024 kami ada pekerjaan fisik, yang pertama, Desa kami membangun semenisasi 4 tempat, cor lapangan voli 1 tempat drainase satu tempat, penambahan dapur kantor desa, pagar voli 1 tempat dan itu semua ada fisiknya,” tambahnya.
“Dengan adanya isu yang beredar di media online bahwasanya itu semua tidak benar dan haya miskomunikasi, semua kegiatan pada tahun 2024 sudah terlaksana semua,” papar Siti.
Penghulu mengajak temen-temen media agar pemberitaan yang baik dan membangun. dan media merupakan mitra strategis dalam publikasi.
Kaur pembangunan Kampung Banjar Seminai Edi Sukriya saat ditemui wartawan mengatakan, “Atas pemberitaan di media online Diduga Kades Banjar Seminai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Berinisial S A, ” Bermain ” DD TA 2024, Diduga Anggarannya Tidak Direalisasikan alias Fiktif, atas tudingan aduaan penyalagunaan dana desa (DD) anggaran tahun 2024, bahkan terkesan anggarannya digelembungkan serta tidak terealisasikan.”
Dengan adanya isu yang beredar di media online bahwasanya itu semua tidak benar dan haya miskomunikasi, semua kegiatan pada tahun 2024 sudah terlaksana semua.
“Dengan transparansi kepada masyarakat diharapkan program-program desa dapat berjalan baik sesuai dengan undang – undang dan petaturan berlaku, melaksanakan pembangunan serta membina dan memperdayakan masyarakat Kampung setempat. Oleh karena itu transparansi dalam pengelolaan keuangan desa sangat penting terbuka,”terang Edi Sukriya.
(Red)