Aparat Penegak Hukum Provinsi Jambi Diduga Tutup Mata Terkait Maraknya Galian C ilegal  Diwilayah Hukumya

Mitraterkini.com, Jambi – Jambi  menjadi  salah  satu  perhatian  dari  media  dan pecinta  lingkungan  hidup. akibat  maraknya  tambang  ilegal. APH  terkesan  diam, mengapa?  Apakah  APH  ada  kepentingan  disini? apalagi  galian  C  diduga  ilegal  milik  Candra  ini  sudah  lama  buka.  Tetapi,  sampai  saat  ini  tidak  pernah  tersentuh  hukum.

Rabu  21/05/2025. Ketika  Wartawan  Redynews  turun  kelapangan, Maraknya  Galian  C  diduga  ilegal. yaitu  Desa  Suban Simpang  Rambutan, Kecamatan  Batang  Asam, kabupaten  Tanjung  Jabung  Barat, Provinsi  Jambi  yang  disebut  sebut  pemiliknya  Candra  dan  dikelola  PT  CJP.

Galian  C  diduga  ilegal  yang  ada  Simpang  Rambutan  jalan  KMA  ini, sangat  meresahkan  penduduk  yang  ada  disepanjang  jalan  KMA  Simpang  rambutan

 Hal ini  setelah  Wartawan  melakukan  wawancara  kepada  salah  satu  warga  yang  namanya  tidak  mau  disebut.  Dulu  kami  sudah  pernah  mau  demo  kepada  pelaku  usaha  Galian  C  itu  bang.kami  setiap  hari  konsumsi  debu, makanan  kami  juga  sangat  berdebu dan  kaca  kaca  rumah. Kami  sangat  tidak  setuju  adanya  galian  C  itu. Ucapnya. 

Keresanhan  warga  dan  keluhan  masyarakat  jalan  KMA  dibantah  langsung  Babinkabtimnas  Ferdinan  Simanjuntak. Ketika  dikonfirmasi  wartawan.  Masyarakat  tidak  ada  yang  terganggu  dengan  tambang  itu. Saya  juga  tidak  pernah  mendengar  masyarakat  mau  demo. Ucap  Babinkabtimnas  dengan  cara  membela  Tambang  diduga  ilegal  itu.

 Dengan  keterangan  yang  disampaikan  warga,  Wartawan  masih  mengali  informasi  lebih  akurat  lagi  tentang  galian  C  diduga  ilegal  itu

 Wartawan  juga  dapat  informasi  dari  salah  satu  pengurus  galian  C   yang  disebut  sebut  namanya  Adi. Saya  sebagai  pengurusnya  bang. Ijin  kami  lengkap yaitu  PT  CJP ( Candra  jaya  perkasa)  yang  punya  pak  Candra. Ucapnya

 Setelah  wartawan  melihat  langsung  aktivitas  kinerja  dari  PT  CJP,  sangat  Disanyangkan. diduga  areal  hutan  lindung  yang  diporak  porandakan  untuk  mendapatkan  hasil  alam  demi  memperkaya  diri.  Kalau  betul  ijin  galian  yang  menghancurkan  alam  ini  diberikan  oleh  ESDM  pemerintah  Jambi.  tidak  salah  wartawan  menduga  ada  kepentingan  pribadi  disini. Soalnya  mustahil  pemerintah  Jambi  memberi  ijin  kepada  pengusaha  kalau sistem  kinerja  yang  Barbar   menghancurkan   gunung, hutan, sungai.

  Babinkamtibmas Polsek  Tanjung  Jabung  Barat  bapak  Ferdinan  Simanjuntak  dikonfirmasi  terkait  galian  C  diduga  ilegal  milik  Candra  ini. Itu  bukan  urusan  saya,  urusan  saya  hanya  Harkamtibmas (Harmoni, Kamtibmas, dan  pembagunan masyarakat) ditambah  lagi  keributan. Lagian  galian  C  itu  sudah  lama  buka.  Kalau  mau  tanya  ijinya,  lansung  saja  ke  Menteri. Ucap  Babinkamtibmas  bapak  perdinan  Simanjuntak. 

Dengan  gaya  menunjukkan  pembelaannya  kepada  pengusaha  tambang  diduga  ilegal  itu. Bapak Ferdinan  Babinkabtimnas  salah  satu  anggota  polisi yang  bertugas di Polsek  Tanjung  Jabung  Barat. Bapak Ferdinan  sangat  membela  pelaku  usaha  galian  C  diduga  ilegal  itu. ada  apa  dengan  Babinkamtibmas ini?  Apakah  ada  kepentingan  pribadinya  disana?

 Padahal  jelas  sudah  diatur  dalam  UU  minerba  nomor  4  tahun  2009.  setiap  pelaku  usaha  tambang  yang  tidak  memiliki  ijin  lengkap  dan  sah. dapat    pidana  penjara  dan denda.

 Untuk  melindungi  kerusakan  alam  yang  parah  seperti  yang  terjadi  di  Desa  Suban,  kecamatan  Batang  Asam,  Kabupaten  Tanjung  Jabung  Barat,  Provinsi  Jambi  yang  dikelola  PT  CJP. Diharapkan  kepada  DLHK, ESDM  dan Polda  Jambi. Turun  langsung  melihat  galian  C milik  Candara yang  berlokasi  di  jalan KMA  Simpang  Rambutan. Karna  Galian  C  diduga  ilegal  milik  Candra  ini  sudah  sangat  meresahkan  warga  setempat  dan  memporak  porandakan  alam  dan  diduga  hutan  lindung, tercemarnya  sungai  Ari. kesehatan  masyarakat  juga  sangat  terganggu.

Sumber: Redynews.com

(Red)