Mitraterkini.com, Bengkalis -Diduga Tiga Proyek Lebih Dari 2,5 Milyar Ada Dana Alokasi Khusus ( DAK) Pembangunan proyek Fisik Gedung sekolah SMKN 1 Bantan, Bangunan Gedung Negara sederhana atau Pembangunan RPS – KK Teknik, pengadaan Barang Otomotif SMKN 1 Bantan, proyek ini diluncurkan dari Pemerintah Provinsi Riau (Pekanbaru) berlokasi di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Sabtu (1/03/2025).
Dengan nilai kontrak Rp.1.959.906.780.00,- (Satu Miliar Sembilan Satus Lima Ratus puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Rupiah). Proyek Bangunan Gedung ini dikerjakan oleh Kontraktor CV.GRUP ZAHARA, dan Konsultan Pengawas CV.SELEMBAYUNG RIAU KONSULTAN, masa waktu pelaksanaan 150 hari , Anggaran Dana Alokasi Kusus (DAK) 2024. Diduga proyek pekerjaan fisik Bangunan tersebut dikerjakan asal jadi saja, selesai dikerjakan, Bangunan tersebut sangat mengkuatirkan kualitas dan Kuantitasnya.
Pantauan, Investigasi Tim DPD LSM KPK kabupaten Bengkalis bersama Awak media dilapangan Senin 24/2/2025 , terdapat dinding belakang jendela kelihatan retak, tiang bagian belakang bawah juga sangat diragukan diduga,”Struktur Pondasi kurang kuat , sehingga tidak kuat, untuk menahan beban diatas, seperti atap, kerangka kuda – kuda , plafon dan lainnya. apalagi kondisi struktur lokasi tanahnya, tanah Gambut bukan tanah yang keras tetapi kondisi tanahnya yang sangat rawan banjir .
Masyarakat saat ditemui yang enggan menyebutkan nama mengatakan, kurangnya kayu cerocok pada Setiap tapak tiang (Tapak Gajah) pada pondasi jalur dan pada posisi titik – titik sekat pondasi jalur bangunan tersebut. Begitu juga dengan rabin pondasi batu bata tidak dipelaster, hal ini bisa mengakibatkan pondasi ikat Batu bata dibawah akan mudah keropos dan cepat hancur.
“Pekerjaan proyek ini tidak pernah diawasi oleh Konsultan Pengawas, terabaikan. Makanya Kontraktor CV.GRUP ZAHARA mengerjakan proyek Bangunan Gedung Negara Sederhana atau Pembangunan RPS – KK Teknik pemadam Barang Otomotif SMKN 1 Bantan, kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, diduga asal jadi saja.
Lanjut” masyarakat dalam temuan, dugaan kecurangan pekerjaan proyek ini sebagai berikut: Tidak adanya pengawasan dari konsultan Pengawas, pengecoran lantai kerja diduga tidak memakai pasir Uruk, pengecoran tapak gajah tebal atau lebih nya tidak sama, Pondasi Jalur seka bangunan proyek ini tergantung , Rabin Pondasi ikat Bata merah tidak di plester dan timbunan bukan dari tanah luar atau pun tanah galian c yang kering melainkan tanah lokasi pembangunan itu sendiri yang basah dan berlumpur,”terang masyarakat.
Hasil investigasi Tim DPD LSM KPK kabupaten Bengkalis bersama Awak media dilapangan 26/ 8 / 2024, kemudian 30/11/2024 Hingga sampai hari Senin 24 feb 2025 kembali meninjau ke lokasi area pekerjaan pembangunan gedung RPS, ruang praktek siswa yang di bangun melalui dana alokasi khusus (DAK), sejauh pandang pejalan kontrol sosial yang kami lakukan tidak tampak sosok seorang konsultan berada ditempat, sehingga boleh di bilang ini tidak layak terpampang atas nama pengawasan dari konsultan manapun karena tidak sesuai dengan (SOP) di lapangan yang di duga adanya penyimpangan merugikan dalam anggaran negara.
“Sehingga sulitnya masyarakat setempat untuk menyampaikan aspirasi, meminta keterangan dari konsultan tidak pernah ada dilokasi saat pembangunan berjalan, juga kontraktor pelaksana yang ada hanya pekerja saja di lapangan dalam pembangunan gedung sekolah SMK negeri 1 Bantan tersebut hal ini di minta Kejati Riau agar memeriksa pembangunan tersebut melalui dana alokasi khusus (DAK) diduga penyimpangan bebagai praktek pekerjaan, tidak adanya pengawasan konsultan juga pihak kontraktor tidak pernah tampak di lapangan.
Sehingga fisik bangunan bahan material nya pun tidak terkontrol seperti tanah Uruk juga tidak terlihat di sana yang ada tanah galian Beko lokasi setempat yang berbentuk lumpur di masukan ke dalam lokasi pembangunan untuk timbunan gedung tersebut menurut kami selaku Tim DPD LSM KPK Babupaten Bengkalis dan awak media pekerjaan tersebut diduga adanya indikasi penyimpangan dan sangat layak wajib di priksa oleh pihak aparat penegak hukum.
Selanjutnya kegiatan pendidikan sekolah Menengah Kejuruan, pekerjaan Pembangunan Gedung Negara Sederhana kabupaten Bengkalis/ Pembangunan Ruang Laboratorium, Komputer SMKN 1 Dana Alokasi khusus (DAK) Berlokasi di SMKN 1 Bantan, dengan Nilai Kontrak Rp.503.593.220.00,- proyek ini dikerjakan kontraktor CV. EKA MANDIRI, Konsultan Pengawasnya CV.SELEMBAYUNG RIAU KONSULTAN, masa waktu pelaksanaan 120 hari. Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Pekerjaan proyek diatas yang diduga lepas kontrol dari pengawas dari konsultan sehingga menimbulkan kejanggalan pada teknis pekerjaan ikatan batu bata rolak alas pondasi diduga tidak di plaster, pekerjaan Pembangunan Gedung Negara Sekolah pembangunan Ruang UKS. SMKN 1 Bantan berlokasi di SMKN 1 Bantan, Pagu dana bernilai Rp.151.520.270.00,- dikerjakan kontraktor CV.MADANI GRUP dan Konsultan Pengawas CV.SELEMBAYUNG RIAU KONSULTAN, masa waktu pelaksanaan 90 hari, sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas pendidikan provinsi Riau.
“Pekerjaan proyek diduga pondasi jalur ikat batu bata merah tidak di plaster dan mudah lapuk di dalam tanah gambut karena tempat lokasi pembangunan tersebut di area rawan banjir, lokasi SMK Negeri 1 Bantan sangat mudah tergenangi air, pekerjaan ini bisa mengakibatkan mutu, kualitas bangunan tidak bertahan lama, kurangnya pengawasan dari konsultan yang diduga telah adanya kong kalikong bersama kontraktor,”terang LSM
Lanjut”Sehingga memberi peluang kepada kontraktor – kontraktor nakal melakukan kecurangan pada pekerjaan proyek, diminta kepada dinas pendidikan provinsi Riau supaya menegur dan mengambil tindakan tegas kepada kontraktor, Konsultan Pengawas, karna mereka dibayar memakai uang Negara dengan harapan semoga saja pihak Kejati Riau berserta jajaran lainnya segera turun untuk memeriksa pekerjaan yang menelan biaya cukup lumayan melalui anggaran dana alokasi khusus (DAK ) bernilai Rp lebih dari 2,5 Milyar gedung sekolah SMKN 1 Bantan yang ada di desa Bantan timur itu,”tambahnya.***(Tim)
Reporter: Narsidah